Menurut Sugiarto didalam bukunya yaitu pengantar akuntansi keungan, Akuntansi Keungan adalah bidang dalam akuntansi keuangan yang berfokus pada penyiapan laporan keuangan suatu perusahaan yang dilakukan secara berkala. Laporan tersebut menjadi pertanggungjawaban manajemen kepada pemegang saham. Persamaan akuntansi keungan yang digunakan ialah Aset = Ekuitas + Liabilitas yang mengacu pada standar akuntansi keuangan
Fungsi Akuntansi Keuangan
Fungsi akuntansi keuangan secara garis besar ialah memberikan informasi terkait dengan keuangan perusahaan. Informasi ini digunakan untuk melihat posisi keuangan, pengambilan keputusan strategis untuk masa mendatang bagi pihak manajemen. Berikut ialah fungsi utama dari Akuntansi keuangan :
- Untuk mengetahui laba rugi perusahaan dan juga memprediksi potensi laba di masa mendatang
- Akuntansi keuangan akan memberikan beberapa faktor yang mungkin akan timbul dimasa mendatang untuk mempertimbangkan langkah berikutnya.
- Untuk mengawasi dan mengendalikan segala tindakan keuangan di dalam perusahaan.
- Untuk mencapai target perusahaan yang telah ditentukan
Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai 4 jenis laporan keuangan yaitu:
- Neraca, Neraca Berfungsi untuk menunjukkan posisi keungan suatu perusahaan pada tanggal tertentu, Memberikan informasi terkait alokasi pengunaan dana, dan memberikan informasi sumber dana untuk membiayai investasi tersebut.
- Laporan Laba Rugi, Untuk menilai keberhasilan dan efisiensi manajemen dalam mengolah kegiatan operasional perusahaan dan Menilai Profabilitas.
- Ekuitas, untuk mengetahui kinerja perusahaan, perubahan aktiva dan perubahan kewajiban.
- Laporan arus kas, Membantu investor dan kreditur dalam memperkirakan jumlah kas yang akan diterima dalam bentuk dividen, bunga, atau pengembalian pokok dana yang ditanam di perusahaan, Membantu manajemen dalam memperkirakan risiko yang mungkin akan terjadi
Tujuan Akuntansi Keungan.
Akuntansi keungan dijadikan informasi yang dapat dipercaya mengenai suatu perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yang muncul dari suatu kegiatan dalam rangka mendapatkan laba, Lalu akuntansi keuangan juga memberika informasi terpercaya mengenai aktiva dan kewajiban
Standar Akuntansi Keuangan
Standar akuntansi keungan bertujuan untuk membuat laporan keuangan agar terjadi keseragaman laporan keuangan. Salah satu standar akuntansi keungan yaitu IFRS ( International Financial Report Standard ). IFRS Sendiri telah digunakan oleh negara indonesia sejak 2012 karena indonesia telah tergabung dalam IFAC dan merupakan konsekuensi untuk mematuhi standar tersebut. Alasan lainnya IFRS adalah guna meningkatkan kualitas laporan keuangan dari perusahaan di Indonesia secara global. Belkaoui (1985) megemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang relevan :
- menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan.
- Memberikan pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan public
- Memberikan data base kepada regulator tentang berbagai informasi
- Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori & standar akuntansi
Fungsi Standar Akuntansi keuangan
Fungsi Standar Akuntansi keungan ialah menyeragamkan bentuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan antar perusahaan sejenis, selain itu fungdi lainnya ialag menyamakan penyajian laporan keuangan agar mudah dipahami oleh pemakai laporan keungan. Standar akuntansi keuangan juga Sebagai batas minimal syarat informasi yang harus ada dan dipenuhi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan agar mampu menghasikan laporan keuangan yang berkualitas.
Pilar Standar Akuntansi Keuangan
- PSAK-IFRS, PSAK-IFRS adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keungan – International Financial Report Standard. PSAK merupakan nama lain dari SAK yang diterapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 2012 lalu. Dalam PSAK, sangat penting untuk menerapkannya ke dalam entitas yang bersifat umum, antara lain: emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Seperti halnya SAK pada umumnya, PSAK bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan. Penggunaan IFRS sendiri juga bukan tanpa alasan. Indonesia merupakan anggota IFAC yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi meeka, sehingga mau tidak mau Indonesia harus mematuhi kesepakatan antar anggota.
- SAK-ETAP, SAK-ETAP adalah standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Umumnya, ETAP digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan dan laporan keuangannya hanya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. ETAP sendiri menggunakan IFRS untuk Small Medium Enterprises sebagai acuan penerapan standar. Dengan kata lain, ETAP merupakan anak dari IFRS. Sebagai ‘anak’ dari IFRS, ETAP merupakan hasil penyederhanaan IFRS. Penyederhanaan tersebut meliputi: tidak adanya laporan laba/rugi komprehensif; penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan properti investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar; serta tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan karena beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.
- PSAK-Syariah, Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia tentu memerlukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan hukum syariah. Adanya lembaga-lembaga berbasis syariah seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat, dan sebagainya tentu membutuhkan sebuah lembaga yang memiliki standar syariah. Inilah tujuan PSAK Syariah, yakni sebagai pedoman lembaga-lembaga yang menggunakan kebijakan syariah. Penggunaan PSAK Syariah sendiri dilakukan oleh entitas yang terlibat dalam transaksi syariah, baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan PSAK Syariah dibuat berdasarkan acuan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh MUI.
- SAP, SAP atau Standar Akuntansi Pemerintah ini diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP ditetapkan sebagai Peraturan Pemerintah (PP) yang diterapkan untuk entitas pemerinah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Secara garis besar, SAP disusun untuk instalasi kepemerintahan, baik pusat maupun daerah, untuk menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan. Penyusunan ini bertujuan untuk menjamin transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara agar dapat mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih.