Bermotivasi Dalam Berwirausaha

Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikansebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan

motivation

Dalam berwirausaha gagasan dapat diartikan sebagai sesuatu yang menginspirasi pelaku untuk mendorong munculnya suatu ide usaha dan menduga lebih awal apakah ide yang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu nilai tambahan atau tidak. Gagasan  lah menyebabkan timbulnya konsep berwirausaha yang merupakan dasar dari berwirausaha tersebut. Sekarang ini banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak cipta atau paten

Motivasi dalam kewirausahaan meliputi motivasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan kewirausahan, seperti tujuan yang melibatkan pengenalan dan eksploitasi terhadap peluang bisnis. Motivasi untuk mengembangkan usaha baru diperlukan bukan hanya oleh rasa percaya diri dalam hal kemampuannya untuk berhasil, namun juga oleh kemampuannya dalam mengakses informasi mengenai peluang kewirausahaan. Dalam istilah yang lebih sempit, teoriexpectancymengungkapkan bahwa informasi yang spesifik dan periodik mengenai peluang kewirausahaan mungkin meningkatkan harapan individu bahwa upaya kewirausahaan akan memberikan hasil, dengan demikian akan meningkatkan motivasi.

8

Ada lima kategori teori motivasi yaitu :

  1. kebutuhan
  2. penguatan
  3. keadilan
  4. harapan
  5. tujuan (goal).

Dari kelima teori tersebut maka teori expectancy dan teori goal merupakan model teori yang paling berguna dalam memahami motivasi kewirausahaan. Dalam teori expectancy tersedia kerangka kerja untuk memahami mengapa dan bagaimana beberapa orang memilih untuk menjadi wirausahawan dan mengungkapkan bahwa serangkaian outcome dari wirusahawan dalah lebih kompleks dan sebagian lainnya memiliki kemungkinan lebih kecil dibandingkan dengan yang lain.

Dalam menjelaskan relevansi teori expectancy maka diungkapkan bahwa wirausahawan mungkin tertarik pada situasi ketidak pastian yang tinggi atau dapat membuat pilihan ketika mereka menghadapi pilihan yang meragukan, jika dibandingkan dengan pra-manajer pada bisnis yang telah mapan, maka wirausahawan akan lebih toleran dengan ketidakpastian. Sedangkan proposisi mendasar dari teori goal adalah bahwa tujuan yang menantang secara khusus (memberikan komitmen, umpan balik, dn pengetahuan yang memadai) akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Dengan demikian, teori goal menawarkan penjelasan yang lebih bersifat langsung dengan motivasi kewirausahan dibandingkan dengan teori expectancy, yang mengungkapkan bahwa wirausahawan menyusun tujuan kewirausahan yang lebih tinggi divandingkan dengan orang-orang yang tidak memulai usaha.

cover-letter-introduction-goals

Goal theory merupakan teori yang dapat diuji dalam memprediksi kinerja kewirausahaan. Dalam hal ini, wirausahawan yang memiliki tujuan yang lebih tinggi akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menjadikan organisasi lebih mampu bertahan dan mampu tumbuh lebih besar dibandingkan dengan wirausahawan yang memiliki tujuan yang lebih rendah.

 

SUMBER :

https://www.kompasiana.com/zena_oktavia/motivasi-untuk-menjadi-seorang-wirausahawan_552aaf7ff17e611530d623ff

https://moethya26.wordpress.com/2010/11/13/motivasi-kewirausahaan/

http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html

Leave a comment